Rabu, 17 Maret 2010

Mengapa Nabi Sering Berlindung dari Hutang?

Dalam sebuah do’a yang dibaca di akhir shalat (sebelum salam), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan dari dua hal ini yaitu berbuat dosa dan banyak utang. Bukhari membawakan hadits ini pada pembahasan adzan, sedangkan Muslim membawakan hadits ini pada pembahasan masjid dan tempat shalat.

‘Aisyah radhiallahu ‘anha mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berdoa di akhir shalat (sebelum salam):

ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MIN FITNATIL MASIHID DAJJAL, WA A’UDZU BIKA MIN FITNATIL MAHYA WAL MAMAAT, ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGROM

“Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari adzab kubur, aku berlindung kepada-Mu dari bahaya dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan hidup dan mati. Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari berbuat dosa dan banyak utang.”

Ibnul Qoyyim dalam Al Fawa’id (hal. 57, Darul Aqidah) mengatakan,

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan kepada Allah dari berbuat dosa dan banyak utang karena banyak dosa akan mendatangkan kerugian di akhirat, sedangkan banyak utang akan mendatangkan kerugian di dunia.

Itulah yang diajarkan oleh suri tauladan kita. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa berdoa meminta perlindungan dari kedua hal ini dengan tujuan agar tidak merugi di dunia dan akhirat.

Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari berbuat dosa dan banyak utang. Kami juga berlindung kepada-Mu dari kerugian di dunia dan akhirat. AMIN …

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel http://rumaysho.com

Bagaimana Menjadi Lebih Menguntungkan?


Salah satu hal pertama yang saya tanyakan pada pengusaha adalah bagaimana mereka menggunakan waktunya. Dan bagaimana orang-orang mereka menghabiskan waktunya. Seringkali mereka tidak mengetahuinya. Menurut saya, tidak masalah, jika mereka tidak peduli apakah mereka menghasilkan uang atau tidak. Apakah Anda tahu berapa banyak waktu yang digunakan dalam bisnis? Jika Anda tidak menghitung jam, dan hanya sedikit dari kita yang melakukannya, saya yakin Anda tidak akan melakukannya, dan Anda punya beragam alasan mengapa sulit melacaknya, dsb.

“Saya banyak melakukan hal yang berbeda, jadi tidak memungkinkan untuk menuliskannya semua.” “Saya tidak ingin orang saya menghabiskan hari dengan melacak waktu mereka.”

Saya mendengar Anda. Tapi saya ajak Anda mencoba tes kecil, dan lihat jika Anda tidak setuju dengan saya, dimana:

PRODUKTIVITAS = PROFITABILITY.

Dan ketika Anda memiliki usaha jasa, waktu Anda adalah alat produktivitas terbesar.

Cobalah tes ini selama 3 hari, atau seminggu jika Anda bisa melakukannya; rekam segala hal yang bisa Anda lakukan. Jika tidak bisa atau tidak teratur, Anda hanya perlu melakukan review, dan setiap kali Anda merubah fungsi, tuliskan waktu dan apa yang Anda kerjakan. Seperti berikut ini:

8:30 kopi , 8:45 membuat rencana harian 9:00 menelpon klien 10:15 ke kantor pos 10:45 menulis salinan web site baru 12:15 makan siang, dsb.

Saat Anda mengumpulkan informasi yang mencukupi (setidaknya 3 hingga 5 hari kerja normal), kembali dan tinjau kembali . Tandai waktu yang Anda gunakan untuk kegiatan yang menghasilkan pendapatan – hal-hal yang bisa Anda jual.

Kemudian tinjau kembali dan tandai waktu yang Anda keluarkan untuk mengerjakan pekerjaan yang produktif – memasarkan perusahaan Anda atau prospek klien baru – kali ini dengan warna yang berbeda.

Anda bisa menganggap sisa waktu yang ada sebagai waktu yang tidak menghasilkan pendapatan.

Bagaimana Anda menyusunnya? Hitung jumlah waktu yang sudah Anda rekam dan buat skor untuk:

Prosentase waktu yang digunakan untuk aktivitas yang menghasilkan pemasukan, prosentase waktu yang digunakan untuk menghasilkan kegiatan yang menghasilkan pendapatan, prosentase waktu yang digunakan untuk kegiatan non pendapatan. Ketiganya harus 100% total waktu Anda.

Kebanyakan pengusaha terkejut dengan jumlah waktu yang mereka gunakan untuk melakukan aktivitas yang tidak menghasilkan pendapatan. Benar, seseorang harus melakukan pekerjaan tersebut.

Sebagai pemilik, waktu Anda harus dipisah antara melakukan kegiatan yang menghasilkan pendapatan dan kegiatan yang mempertahankan pendapatan tersebut, tergantung pada ukuran dan jenis usaha Anda. Setelah Anda menyelesaikan tes Anda, berikan pada anggota tim – Anda juga perlu tahu apa yang mereka kerjakan.

Saya tidak memberikan Anda prosentase atas apa yang menjadi tujuan bisnis Anda, saya tidak mengenal Anda atau bisnis Anda. Yang saya katakan, Anda harus melihat apa yang Anda kerjakan dengan waktu Anda. Dan jika Anda ingin pendapatan yang lebih, Anda harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk aktivitas yang menghasilkannya, dan waktu yang lebih sedikit untuk kegiatan yang tidak menghasilkan.

Oleh: Marcia Hoeck mengajarkan strategi pengusaha untuk menciptakan usaha yang bisa berjalan tanpa mereka.

Sumber: http://www.leadershiparticles.net